Open Posisi Ketika Terjadi Koreksi Harga
Salam Hangat buat semuanya. Pada kali ini aku akan coba membahas apa yang dulu pernah membuat saya bingung. Yaitu kapan waktu yang tepat buat memulai open posisi (buy/sell), soalnya selalu kena floting besar padahal cma ambil take profit kecil, atau bahkan sering terkena stop loss. Mungkin rekan-rekan trader semua jg pernah mengalami hal serupa atau bahkan sedang mengalaminya. Hehehehehehe. Mau ambil TP 20-30 pip aja masak harus ke-floting hingga 100 pip. Kan bikin jantung deg deg serrrrr.
Lalu bagaimana caranya, setelah mencari jawaban kesana kemari akhirnya didapatlah cara cukup manjur dan masih saya pergunakan. Yaitu dengan memanfaatkan koreksi harga ketika dalam keadaan tranding. Baik itu UpTrend maupun DownTrend, karena harga tidak akan bergerak dalam satu garis lurus. Harga akan selalu mengalami koreksi untuk kemudian melanjutkan trend nya kembali. Nah bagaimana kah caranya. Caranya adalah menggunakan indicator Fibonacci Retracemen. Indicator ini sebenernya udah di bahas di artikel sebelumnya oleh greenpips-seeker. Semoga tulisan saya ini bisa melengkapi tulisan sebelumnya. Karena ada sedikit perbedaan dalam penggunaan Indikator Fibonacci Retracemen.
Tetep, sebelum kita bahas lebih jauh kita cari tau dlu sejarah dari indicator ini. Singkat saja.
FIbonacci Number adalah angka urutan matematis yang diperoleh dari penjumlahan 2 angka pendahulunya (contoh:1,1,2,3,5,8,13,21,34,55,89,144..dst). Ditemukan kembali oleh Leonardo Da Pisa atau Fibonacci (Son of Bonacci) pada abad ke 13.
Pembagian angka dengan sebelumnya akan menghasilkan kisaran 1.618, terutama setelah urutan angka 55 (89/55=1.61818). Dan pembagian angka kedepan akan menghasilkan kisaran 0.618 (55/89=0.618). Angka ini yang kemudian disebut sebagai the golden ratio atau phi.
Penggunaan awal angka-angka Fibonacci dalam dunia trading dikenal melalui teori Elliott Wave dan W.D. Gann, namun belakangan penggunaannya telah meluas sehingga metode trading yang murni berdasarkan Fibonacci Numbers banyak bermunculan.
Umumnya Metode trading tersebut berdasarkan pada dua hal; Koreksi dan Proyeksi. Namun kali ini yang akan saya bahas hanya tentang penggunaan Fibonacci sebagai koreksi saja. Langsung saja yaaaa..
Koreksi (retracement) Pergerakan koreksi biasanya akan berada pada level:
1. 0.382
2. 0.50
3. 0.618
Itulah level-level ketika harga mengalami koreksi. Namun jika harga dapat menembus level 0.618 maka dapat di katakana trend telah berbalik atau tren telah berhenti, atau pun akan membentuk trend baru.
Mari kita aplikasikan indicator Fibonacci retracement ke sebuah chart. Yuk mari..
Aku akan mengambil contoh ketika down trend aja ya.
1. Sebelum kita menarik garis fibo kita harus menentukan high & low nya terlebih dahulu. Lihat pada gambar.
2. Setelah Kita menentukan high & low nya kita tarik garis fibo dari high ke low. (untuk up trend tarik garis fibo dari Low ke high) lihat gambar:
Koreksi (retracement) Pergerakan koreksi biasanya akan berada pada level:
1. 0.382
2. 0.50
3. 0.618
Nah pada level-level itulah kita akan open posisi sell. Level-level itu dapat di pakai sebagai resistance dan level 0.618 sebagai resistance kuat. Dan apa bila harga bergerak jauh melewati 0.618 maka fibonanci ini sudah tidak falid lagi.
Nah itu yang biasa saya lakukan dengan garis fibo. Silahkan di eksplor sendiri ya. saya Cuma member bagai mana membaca dan menggunakan garis fibo ini. Semoga bermanfaat. (ardian)
Memilih Waktu Yang Tepat Untuk Open Posisi
Diposting oleh
Managed Account - Pengelolaan Dana Options/Forex
on Minggu, 10 Oktober 2010
/
Label:
Artikel
0 komentar:
Posting Komentar